jam

Rabu, 18 April 2012

waspada penyakit potng leher pada tanaman padi

Penyakit busuk leher yang disebabkan bakteri Pyricularia oryzae dan Xanthomonas oryzae menyerang tanaman padi di wilayah Kabupaten Malang. Luas serangan masih dihitung, namun diyakini tak mengganggu jadwal dan kuantitas panen. Penggunaan varietas padi berumur pendek, namun rentan serangan penyakit ini diyakini menjadi penyebabnya.

"Itu bisa diatasi dengan penjarangan dan perbaikan aplikasi saat musim tanam berikutnya," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Pemkab Malang Purwanto, Rabu (29/2/2012) di Malang, Jawa Timur.

Ia menjelaskan, penyakit Pyricularia atau blas yang juga menyerang tanaman padi di wilayah Kota Batu, menyebabkan leher tanaman membusuk dan berakhir pada pengurangan produktivitas. Cirinya, muncul bercak belah ketupat pada leher. Jika infeksi terjadi pada fase sebelum pengisian bulir, maka bulir bisa kosong, jika menyerang malai (tangkai daun), maka tanaman bisa terkulai.

"Kami sudah menerapkan upaya pertanian organik, sehingga penggunaan pestisida dihindari lebih banyak. Saat muncul, langsung dilakukan penjarangan agar tidak terjadi penularan. Saat ini kelompok-kelompok tani masih melakukan upaya menemukan musuh hayati penyakit ini, seperti yang telah dilakukan kelompok tani di Desa Kromengan, Kecamatan Kromengan. Pada kasus penyakit lain bisa, namun pada kasus busuk leher belum dilaporkan hasilnya," tutur Purwanto.

Menurut Purwanto, pihaknya belum menerima informasi mengenai besarnya volume serangan. "Laporan dari para penyuluh hama yang merupakan organ Dinas Pertanian Pemprov Jawa Timur disampaikan kepada atasannya di Surabaya. Tidak dilaporkan pada kami," katanya.

Namun demikian, kata dia, serangan tidak dalam luas yang signifikan, dari total luas penanaman 46.000 ha di Kabupaten Malang. Di Kota Batu, dari 2.500 ha lahan, hanya terjadi serangan sebanyak 15 ha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar