jam

Senin, 28 Juni 2021

Akibat Hujan Deras, Banyak Petani Terancam Gagal Panen

 Kamis, 24 Juni 2021 hujan deras mengguyur hampir seluruh kawasan di Kabupaten Tulungagung. Beberapa daerah di Tulungagung terendam banjir, begitu pula areal persawahannya. Salah satu daerah terdampak adalah Kecamatan Campurdarat, dimana banyak areal persawahan di kawasan ini terendam banjir. Hal ini dikarenakan hujan deras bercampur angin yang mengguyur kawasan Campudarat sejak pukul 16:00 WIB yang terus berlanjut hingga malam hari. Areal persawahan yang terendam banjir antara lain lahan pertanian yang ada di Desa Pojok, Pelem, Wates, dan Gamping. Kebanyakan sawah yang terendam banjir merupakan area persawahan dam tanah tadah hujan yang terdapat di dekat aliran sungai atau jalur irigasi.




Untuk dikawasan Gamping sendiri selain karena derasnya hujan dan luapan air sungai, banjir disebabkan juga oleh kiriman air dari pegunungan Tanggunggunung. Sehingga sungai yang sudah penuh dengan air dari hulu sungai tidak bisa menampung air kiriman dari pegunungan tersebut. Akibatnya air menggenangi area persawahan di sekitar aliran sungai.  Selain dikawasan Gamping, banjir kiriman dari pegunungan atau luruhan juga menyebabkan banjir di areal persawahan desa Pojok. Banjir luruhan yang meluncur deras dari pegunungan, Kamis (24/6/2021), seperti mengepung kawasan Dusun Secang, Desa Pojok, Kecamatan Campurdarat di Tulungagung. Akibatnya, banjir bercampur lumpur kuning itu dengan cepat memenuhi sungai Desa Pojok. Lalu air bergerak ke arah Barat, dengan menyeret berbagai material besar, seperti tunggak bambu dan potongan kayu dan meluap ke areal persawahan yang dilintasi sungai pojok.




Tingginya debit air yang mengalir ke sungai pojok berasal dari pegunungan Dusun Secang, Desa Pojok dan Dusun Bangak, Desa Pelem. Banjir ini diduga akibat kondisi lereng gunung yang gundul, sehingga tidak bisa menahan air hujan. Luapan air juga menjebol tanggul sungai yang tidak jauh dari jembatan macan. Beruntung, air dari sungai masuk ke saluran sekunder irigasi, sehingga tidak langsung memasuki sawah warga. Selain melintasi Desa Pojok dan Pelem aliran sungai ini juga mengarah melintasi Desa Wates yang mengakibatkan juga areal persawahan yang dilintasi terendam banjir. Total luas areal persawahan yang terendam di Desa Pelem seluas 102hektar,Pojok 42hektar,Camapurdarat 45hektar, Wates 278Hektar dan total luas areal persawahan 465 hektar yang tanamannya terancam mati karena terendam banjir.



Curah hujan yang tinggi menyebabkan aliran sungai yang melintasi areal persawahan meluap dan menyebabkan sawah terendam banjir. Akibatnya banyak tanaman yang ditanam terancam mati karena busuk tergenang air. Terlebih lagi masih banyak petani yang menanam tanaman yang tidak tahan air, seperti: tomat, terong, mentimun, cabai dan bawang merah. Banjir ini menyebabkan tanaman-tanaman (jagung,bawang merah,tembakau) mulai layu karena tergenang air terlalu banyak. Selain tanaman tersebut, tanaman padi juga terdampak banjir yang terjadi. Sebagian besar petani di desa yang terendam banjir baru saja mulai tanam padi. Sawah yang baru saja tanam padi terancam gagal karena perakarannya yang belum kuat mengakibatkan padi terlepas dari tanah yang terendam banjir. Akibatnya banyak padi yang baru saja ditanam mati karena tergenang oleh banjir. Selain padi yang baru mulai tanam hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada Kamis (24/6/2021), mengakibatkan tanaman padi yang hampir panen roboh akibat diterjang angin dan terendam banjir sehingga terancam gagal panen.