jam

Kamis, 21 Oktober 2021

Hibah Kompetitif Program YESS : Wujudkan Petani milenial yang Sukses

 

Hibah Kompetitif Program YESS : Wujudkan Petani milenial yang Sukses


TIM NPMU dan DIT Tulungagung bersama Penerima Manfaat Hibah Kompetitif Program YESS
Kecamatan Campurdarat

 

    Campurdarat- Untuk mempromosikan sektor pertanian, ketahanan pangan, gizi, dan mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang serta kesejahteraan sosial, Kementan bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD) melakukan transformasi pertanian berkelanjutan di daerah pedesaan melalui program YESS (Youth Entrepeneurship and Employment Support Service). Kabupaten Tulungagung Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu Kabupaten yang terpilih dalam rangkaian proses Program YESS.

    Tujuan utama program YESS untuk menggali potensi serta menggembangkan kualitas pemuda/pemudi di perdesaan melalui penyediaan fasilitasi dan bimbingan guna menjadi petani atau wirausahawan muda profesional di sektor pertanian. Sasaran program YESS ini adalah generasi muda (18-38 tahun) yang ada di Pedesaan. Program YESS Tulungagung ini juga bekerjasama dengan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) disetiap Kecamatan. Salah satu BPP yang bekerjasama dengan Program YESS adalah BPP di Kecamatan Campurdarat.

         Program YESS juga memfasilitasi Hibah Kompetitif bagi petani muda yang sudah memiliki usaha untuk dikembangkan dengan lebih baik lagi. Tulungagung berhasil mencetak 13 petani muda yang mendapat dana Hibah Kompetitif.

        Salah satu penerima Hibah Kompetitif adalah Wahyu Candra Nugroho, seorang pemuda dari Desa Campurdarat Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung. Wahyu Candra Nugroho mendapatkan kesempatan untuk menjalani monev atau validasi data yang diajukan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Campurdarat sebagai Penerima Hibah Kompetitif. TIM NPMU dari BPPSDMP dan DIT Tulungagung melakukan monev pada hari Jum'at tanggal 15 Oktober 2021.



Wahyu Candra Nugroho, Penerima Hibah Kompetitif Kecamatan Campurdarat
Kabupaten Tulungagung

 

    Wahyu menceritakan awal mula ia merintis usahanya kepada Tim Mobilizer, Fasilitator serta Koordinator dan Penyuluh Pertanian di Desa Campurdarat Kecamatan Campurdarat. “Saya memulai usaha penggemukan sapi sejak 2 tahun yang lalu. Tak hanya itu, saya juga ingin membuat pakan fermentasi untuk ternak sapi. Untuk rencana beberapa tahun yang akan datang, saya ingin memberdayakan masyarakat sekitar dalam usaha penggemukan sapi dengan memanfaatkan potensi yang ada”.