Rabu, 03 Februari 2021 hujan
deras mengguyur hampir seluruh kawasan di Kabupaten Tulungagung. Beberapa
daerah di Tulungagung terendam banjir, begitu pula areal persawahannya. Salah
satu daerah terdampak adalah Kecamatan Campurdarat, dimana banyak areal
persawahan di kawasan ini terendam banjir. Hal ini dikarenakan hujan deras bercampur
angin yang mengguyur kawasan Campudarat sejak pukul 13:00 WIB yang terus
berlanjut hingga malam hari. Areal persawahan yang terendam banjir antara lain
lahan pertanian yang ada di Desa Pojok, Pelem, Wates, dan Gamping. Kebanyakan
sawah yang terendam banjir merupakan area persawahan yang terdapat di dekat aliran
sungai atau jalur irigasi.
Untuk dikawasan Gamping sendiri selain karena derasnya hujan dan luapan
air sungai, banjir disebabkan juga oleh kiriman air dari pegunungan
Tanggunggunung. Sehingga sungai yang sudah penuh dengan air dari hulu sungai
tidak bisa menampung air kiriman dari pegunungan tersebut. Akibatnya air
menggenangi area persawahan di sekitar aliran sungai. Selain dikawasan Gamping, banjir kiriman dari
pegunungan atau luruhan juga menyebabkan banjir di areal persawahan desa Pojok.
Banjir luruhan yang meluncur deras dari pegunungan, Rabu (3/2/2021),
seperti mengepung kawasan Dusun Secang, Desa Pojok, Kecamatan Campurdarat di
Tulungagung. Akibatnya, banjir bercampur lumpur kuning itu dengan cepat
memenuhi sungai Desa Pojok. Lalu air bergerak ke arah Barat, dengan menyeret
berbagai material besar, seperti tunggak bambu dan potongan kayu dan meluap ke
areal persawahan yang dilintasi sungai pojok.
Tingginya
debit air yang mengalir ke sungai pojok berasal dari pegunungan Dusun Secang,
Desa Pojok dan Dusun Bangak, Desa Pelem. Banjir ini diduga akibat kondisi
lereng gunung yang gundul, sehingga tidak bisa menahan air hujan. Luapan air
juga menjebol tanggul sungai yang tidak jauh dari jembatan macan. Beruntung,
air dari sungai masuk ke saluran sekunder irigasi, sehingga tidak langsung
memasuki sawah warga. Selain melintasi Desa Pojok dan Pelem aliran sungai ini
juga mengarah melintasi Desa Wates yang mengakibatkan juga areal persawahan
yang dilintasi terendam banjir. Total luas areal persawahan yang terendam di Desa Pelem seluas 51 hektar dan total luas areal persawahan 125 hektar yang tanamannya terancam mati karena terendam banjir.
Curah hujan yang tinggi
menyebabkan aliran sungai yang melintasi areal persawahan meluap dan
menyebabkan sawah terendam banjir. Akibatnya banyak tanaman yang ditanam
terancam mati karena busuk tergenang air. Terlebih lagi masih banyak petani
yang menanam tanaman yang tidak tahan air, seperti: tomat, terong, mentimun,
cabai dan bawang merah. Banjir ini menyebabkan tanaman-tanaman mulai layu
karena tergenang air terlalu banyak. Selain tanaman tersebut, tanaman padi juga
terdampak banjir yang terjadi. Sebagian besar petani di desa yang terendam
banjir baru saja mulai tanam padi. Sawah
yang baru saja tanam padi terancam gagal karena perakarannya yang belum kuat mengakibatkan
padi terlepas dari tanah yang terendam banjir. Akibatnya banyak padi yang baru
saja ditanam mati karena tergenang oleh banjir. Selain padi yang baru mulai
tanam hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada Rabu (3/2/2021), mengakibatkan tanaman padi yang hampir panen roboh
akibat diterjang angin dan terendam banjir sehingga terancam gagal panen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar